Spensasi - Untuk mempelajari pelajaran bahasa Inggris dengan mudah, dan dapat dipahami oleh anak-anak, perlu adanya pembelajaran yang menyenangkan. Hal yang tidak mungkin anak tolak adalah bermain. Pada umumnya setiap anak suka dengan bermain. Bermain yang seperti apa? Bermain yang sebenarnya sama-sama belajar.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh setiap siswa
dalam pelajaran bahasa Inggris adalah tidak tahu bagaimana, dan dengan apa
belajarnya. Sehingga mereka bingung ketika harus menyukai mata pelajarannya.
Bahkan sering ditemukan siswa tidak tahu mengartikan kata dalam bahasa Inggris.
Namun, masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik jika pembawaan belajar
dibuat yang “anak-anak banget”. Di mana mereka akan belajar dengan dunianya
sendiri. Sesuai dengan usianya maupun apa yang mereka suka.
Salah satu permainan yang sedang inn di masa anak-anak
adalah Ludo King. Siapa sih yang tidak mengenal permainan ini?
Permainan yang mungkin sudah sangat mahir dimainkan oleh setiap anak. Apalagi
ketika dihadapkan di zaman yang mengharuskan anak terpapar dengan layar gadjet.
Pembelajaran jarak jauh yang cukup menyita waktu ini tidak bisa dihilangkan.
Masa jet lag dari gadjet pun tidak
bisa hilang begitu saja. Oleh karena itu, penulis mencoba memodifikasi
permainan ini ke dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Lalu bagaimana cara bekerjanya?
Pertama siapkan papan bermain Ludo King dengan seperangkat dadu, dan pionnya. Kedua, siapkan
beberapa kartu yang isinya berkaitan dengan materi. Dalam hal ini penulis
mengambil tema Expression of Agreement.
Setiap kartu berisi contoh materi (expression of agreement), percakapan tentang
expression of agreement, dan beberapa kosa kata (vocabulary) yang harus
diterjemahkan oleh siswa. Ketiga, ketika di pion menginjak papan bergambar
bintang, maka siswa harus mengambil kartu untuk dipraktekan sesuai dengan
perintah yang ada di kartu tersebut. Jika benar maka siswa akan tetap lanjut ke
tahap berikutnya. Jika salah, maka siswa akan mendapat hukuman atau hadiah dari
guru. Terakhir, lakukan permainan tersebut hingga kartu habis, atau ada salah
satu peserta yang memenangkan permainan tersebut.
Sejauh ini, permainan tersebut efektif digunakan di
dalam kelas. Siswa sangat aktif, dan dapat dikondisikan dengan baik. Bahkan ada
beberapa siswa yang memang penasaran dengan materi. Baik itu bagaimana cara
pengucapannya (pronunciation), atau
menerjemahkan teks tersebut.
Dengan melakukan games dalam proses belajar, suasana belajar jadi lebih fresh, dan materi pun bisa lebih mudah untuk dipahami, dan diterima. (Mufrida, 27/1)